Marah merupakan satu hal yang manusiawi. Tidak ada yang salah dengan ekspresi ini. Masalah baru akan muncul ketika marah diekspresikan melalui ucapan atau tindakan yang cenderung destruktif, baik terhadap pasangan atau lingkungan. “Laporan yang masuk ke Rifka Annisa menunjukkan bahwa lebih dari 90% kasus kekerasan terhadap perempuan, tergolong sebagai kekerasan terhadap isteri. Dan saya kira, ini erat kaitannya dengan ketidakmampuan suami dalam mengelola marah,” kata Indiah Wahyu Andari, Konselor Psikologi Divisi Pendampingan Rifka Annisa, di Jogja TV, Sabtu [29/9] lalu.Menurut Indah, meskipun setiap invidu mungkin akan berbeda dalam mengekspresikan kemarahan, namun konsep time out [jeda], berusaha diterapkan oleh Riffka Annisa,…