Oleh : Ratna Dwi Astuti Rabu (12/2) di Perpustakaan Rifka Annisa, diselenggarakan diskusi yang mengetengahkan sisi reflektif menjadi Public Relation (PR) di sebuah Non Government Organization (NGO). Tepat pukul 10.00 WIB, Ulie salah satu staf Rifka Annisa membuka diskusi dengan memperkenalkan pemantik diskusi, Defirentia One Muharomah yang juga merupakan staf Public Relation (PR) Rifka Annisa. One, sebagaimana ia biasa dipanggil, mengawali diskusi dengan sebuah pertanyaan: “Mendengar kata public relation, apa yang terbayang di pikiran teman-teman?”. Banyak yang melontarkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Misalnya ada yang menyebut PR itu identik dengan pencitraan, berhubungan dengan media, jadi corongnya lembaga atau sebagai garda…