Istri pertama saya HP.” Komentar ini saya dengar dari Dwi Hastanto, salah satu peserta diskusi kelas ayah, bapak dari seorang anak perempuan berusia 2,5 tahun. Ungkapan senada juga saya dengar langsung dari istrinya, Hana, di sesi diskusi kelas ibu, “Dia lebih suka dengan HP daripada dengan saya.” Hana dan Dwi menikah tiga tahun yang lalu, setelah berpacaran selama lima tahun. Mereka tinggal di Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, bersama keluarga Hana. Perempuan bertubuh kurus tinggi ini merupakan anak tertua dari tiga bersaudara, adiknya laki-laki semua. Hubungan mereka dengan orang tuanya sangat dekat, mereka saling terbuka, dan pekerjaan rumah selalu dilakukan bersama. Kondisi inilah yang membuat Hana lebih betah tinggal di rumah orang tuanya sendiri dibandingkan dengan tinggal bersama mertua yang otoriter dan tidak hangat. Sayangnya kebahagiaan ini hanya dirasakan pada minggu pertama awal pernikahan saja. Setelah itu, pernikahan mereka sering diwarnai pertengkaran.…