Sabtu, tanggal 19 Maret 2016 dilaksanakan pentas seni bersama Rannisakustik dan Organ Tunggal di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Kegiatan tersebut merupakan kampanye untuk menciptakan lingkungan yang bebas kekerasan bagi perempuan dan anak. Dalam rangka Hari Perempuan Internasional Rifka Annisa menyelenggarakan kampanye melalui musik untuk menarik perhatian isu kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kampanye berlangsung dalam bentuk kolaborasi Rannisakustik dan Organ Tunggal. Di sana ada banyak orang, baik laki-laki, perempuan dan anak yang tertarik. Peristiwa itu mulai dengan perkenalan Rifka Annisa. Visi dan misi lembaga dikenalkan oleh staf Rifka Annisa. Kemudian berbagai bentuk kekerasan seperti kekerasan fisik, psikis, ekonomi dan seksual dijelaskan untuk menengahi pemahaman masalah masyarakat itu.
Lagu-lagu Rannisakustik dan Organ Tunggal berkisah tentang masalah kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan dalam pacaran, isu kesetaraan gender, cinta dan peran ayah, ibu dan anak. Mereka menyanyi untuk lingkungan tanpa kekerasan bagi perempuan dan anak. Ketika malam minggu tersebut banyak informasi tentang isu kekerasan terhadap perempuan dan anak disampaikan. Akhirnya orang-orang turut menari untuk lagu-lagu yang bagus. []
Penulis: Lisa Hallmann, mahasiswi Etnologi di Universitas Heidelberg, Fakultas Ilmu Perilaku dan Budaya, Institut Etnologi