Oleh: Ani Rufaida
23-25 September 2014, Rifka Annisa menyelenggarakan pelatihan advokasi penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan peningkatan kesehatan Ibu dan anak di Joglo Samiaji Gg. Mayang Jalan Sumarwi Wonosari. Pelatihan ini diikuti oleh jaringan organisasi masyarakat dan komunitas dampingan Rifka Annisa di wilayah Gunung Kidul, yakni Wonosari, Girisobo, Semanu, Patuk, Semin, Gedangsari, Nglipar dan Playen.
Pelatihan ini dilakukan dalam rangka mengupayakan advokasi kebijakan publik terkait perlindungan perempuan dan anak di level masyarakat desa untuk mendukung upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Manager devisi pengorganisasian masyarakat dan advokasi Rifka Annisa Muhammad Thantowi mengatakan angka kekerasan terhadap perempuan di DIY masih mengkhawatirkan, pada 2014 Riifka Annisa sampai agustus tercatat 101 kasus. Kekerasan dalam rumah tangga juga meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan kesehatan ibu dan anak juga menjadi agenda bersama dalam mengurangi kekerasan terhadap perempuan. Fakta yang terjadi di masyarakat meningkatnya kematian ibu dan anak di Indonesia masih tergolong tinggi. Setiap tahunnya sekitar 20 ribu ibu Indonesia meninggal akibat komplikasi kehamilan atas persalinan.
Fakta lain pernikahan usia anak juga meningkat setiap tahunnya. Hingga Agustus ini, Pengadilan Agama Wonosari sudah mengeluarkan 29 dispensasi nikah, yang rata-rata dispensasi ini dikeluarkan karena kehamilan yang tidak dikehendaki. JelasThowi.
Kondisi ini membuat kami melakukan upaya-upaya preventif dengan sosialisasi dan pelatihan besama masyarakat. Termasuk melakukan advokasi kebijakan tentang penguarangan KDRT, pernikahan usia anak, dan peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan harapan kita bisa bersama-sama mengadvokasi untuk mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan.