Membangun Ketahanan Keluarga: Perspektif Islam dan Psikologi

Written by  Kamis, 21 Agustus 2014 10:19

Oleh: Megafirmawanti Lasinta
Email: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Senin (18/08), Rifka Annisa bekerjasama dengan LKKNU (Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama) mengadakan sarasehan dengan tema “Membangun Ketahanan Keluarga: Persepektif Islam dan Psikologi bertempat di Gerai Oishi, Gunungkidul. Dalam sarasehan tersebut, hadir KH. Husein Muhammad, narasumber utama, membahas tentang ketahanan keluarga dari perspektif islam.

KH. Husein membuka ceramahnya dengan menceritakan kembali tentang Haji Wada’ yang dilakukan Rasulullah SAW. Dalam Haji Wada’ tersebut, Rasulullah SAW berpidato yang berisi sebagai berikut, “Saya berpesan pada kalian semua, agar berbuat baik memperlakukan perempuan. Karena menurut tradisi kalian, mereka seperti tawanan. Padahal kalian tidak punya hak, kecuali memperlakukan mereka dengan baik”. KH. Husein juga menceritakan bahwa sebelum wafat, Rasulullah SAW mengatakan perhatikan solat, perhatikan perempuan, dan para budak yang kalian miliki. Rasulullah juga masih mengingatkan agar memperlakukan para istri dengan baik, karena para istri itu diambil atas dasar kepercayaan Allah SWT.

Melanjutkan paparannya, KH. Husein menjelaskan bahwa pesan Rasulullah tentunya mengandung pesan-pesan yang baik bagi para laki-laki agar memperlakukan istri-istri (perempuan) dengan baik. Karena selama ini, kenyataan yang berlaku dimasyarakat adalah menjadikan perempuan sebagai objek yang bisa diperlakukan semaunya. Padahal, Nabi tidak menghendaki hal seperti itu terjadi. “Realitas bangsa kita, tentang relasi suami istri dalam kehidupan rumah tangganya. Indonesia berada di peringkat tertinggi dalam hal angka perceraian dibandingkan dengan negara Islam yang lain. Mungkin dikarenakan jumlah penduduk Indonesia memang besar”, lanjut KH. Husein.  

Mengomentari sarasehan yang terlaksana tersebut, Ely Royati, salah satu peserta sarasehan memberikan kesan dan pesan. Menurutnya, sarasehan yang dilaksanakan sangat bermanfaat buat masyarakat di areal pedesaan. Ely juga mengutip materi yang disampaikan Kh. Husein bahwa membangun ketahanan keluarga bukanlah tugas salah satu pihak saja seperti istri. Melainkan tugas bersama baik suami, istri, dan juga anak dalam keluarga tersebut.  

Read 1603 times
46783254
Today
This Week
This Month
Last Month
All
6576
17911
291621
343878
46783254