Berbagai Peran: Solusi Beban Ganda Perempuan

Written by  Senin, 07 Juli 2014 04:02

Oleh: Ratnasari Nugraheni
E-mail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Sudah menjadi adat kebiasaan bahwa setiap peserta diskusi dua jam komunitas ibu di Desa Mertelu, Gedangsari, Gunung Kidul mendapatkan kesempatan bergilir untuk membuka acara. Pertemuan kesembilan pada hari Senin (9/6), pukul 09.30 WIB, dibuka oleh Ermiyati, salah satu peserta asal dusun Mertelu. Dengan fasih, Ermi memperkenalkan Fitria Indra Harjanti sebagai fasilitator diskusi yang bertemakan “Berbagi Peran”.

Guna menggali lebih dalam mengenai pengalaman ibu-ibu bersama suami mereka, Fitri memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang paling disukai ibu-ibu ketika suami berada di rumah. Sebagian besar ibu-ibu menjawab bahwa keterlibatan suami dalam kegiatan rumah tangga menjadi hal yang paling membahagiakan untuk mereka. Jawaban ini mengisyaratkan bahwa berbagi pekerjaan rumah tangga dalam keluarga memberikan dampak positif dalam keluarga.

Tuntutan ekonomi diera serba mahal sekarang ini menuntut perempuan untuk ikut bekerja di luar rumah. Demi terpenuhi kebutuhan keluarga, perempuan ikut ambil bagian dalam mencari nafkah. Akan tetapi ketika perempuan turut berperan di ranah publik, hal ini tidak dibarengi dengan keterlibatan kaum laki-laki di ranah domestik. Seringkali sebelum berangkat atau setelah pulang kantor, perempuan masih harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, memasak, merapikan rumah, mengurus anak, dan lain-lain.

Beban ganda harus ditanggung perempuan yang memiliki aktivitas di luar dan di dalam rumah. Kondisi ini pun dianggap sebagai hal lumrah dan sudah menjadi kodrat perempuan. Perspektif budaya patriarkilah yang masih melanggengkan cara pandang ini. Solusi untuk meringankan atau bahkan menghilangkan beban ganda yang dialami perempuan adalah dengan menerapkan konsep berbagi peran dalam kehidupan berumah tangga.

Berbagi peran yang dimaksud bukan sekedar suami membantu pekerjaan istri ketika istri berada di rumah. Akan tetapi, suami berkomitmen untuk menggantikan peran istri ketika istri sedang berada di luar rumah. Hal ini juga harus dibarengi dengan sikap percaya dan menghargai dari para istri. Tak dapat dipungkiri bahwa dalam mengawali suatu pekerjaan baru memerlukan proses pembelajaran yang tidak singkat. Sama halnya ketika suami mulai berkomitmen untuk berbagi peran dalam pekerjaan domestik, istrilah yang menjadi motivator, pendukung, dan mentor suami.  Dengan demikian, berbagi peran menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan beban ganda yang dipikul perempuan.

Read 2293 times Last modified on Selasa, 08 Juli 2014 12:22
46411683
Today
This Week
This Month
Last Month
All
453
85491
263928
306641
46411683