Oleh : Ratnasari Nugraheni
Email : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Rabu (28/5), 80 peserta hadir dalam acara preview “Psychospiritual Integrated Healing and Self Development” bertempat di Ruang G100, fakultas psikologi UGM. Acara berlangsung sejak pukul 18.30 WIB hingga 22.30 WIB dan difasilitatori oleh Kwartini Yuniarti, Prof.Ph.D.
Seluruh peserta diajak untuk membuka hati dengan cara ikhlas, melepas, dan menerima. “Sesuatu yang ringan jika tidak dilepaskan akan terasa berat”, kata Kwartini. Dia mengandaikan beban itu dengan meminta salah satu peserta untuk mengangkat sebuah gelas aqua, tas ransel, dan berbagai macam barang dalam waktu bersamaaan. Ini sama halnya ketika manusia harus memikirkan segala sesuatu dalam waktu yang bersamaan.
Dari sinilah, Kwartini mengajak peserta untuk mulai melepas segala sesuatu yang menjadi beban pikirannya. Kwartini juga menjelaskan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan setengah hati, artinya ketika menyelesaikan suatu pekerjaan, manusia cenderung tidak fokus dan berpikir mengenai suatu hal yang lain. Pekerjaan tersebut tidak akan terselesaikan dengan baik.“Jika mengerjakan sesuatu tidak dengan seluruh hati, seluruh tubuh atau energi terkurangi karena berbeda arah,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, Kwartini juga mengajarkan salah satu cara untuk menghilangkan stress dengan teknis pernapasan perut. Peserta diajak untuk mencari zona ternyaman dalam pikirannya sambil terus bernapas melalui teknik pernapasan perut. Meskipun acara tersebut hanya preview, tetapi para peserta mendapatkan pemahaman dan pengetahuan bahwa solusi untuk menghilangkan stress ada pada diri setiap individu.