By : Ratnasari Nugraheni
Email : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Jumat (14/3), pukul 09.00 WIB, tujuh mahasiswa ACICIS (asosiasi mahasiswa Australia yang sedang menempuh pendidikan di berbagai universitas di Indonesia) bertandang ke Rifka Annisa. Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian seminar pada program DSIP (Development Studies Immersion Program). Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui tentang Rifka Annisa dan kegiatan-kegiatannya di masyarakat sebagai bekal untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah Bantul dan Gunung Kidul.
Ketertarikan ketujuh mahasiswa pada isu yang dibawa oleh Rifka Annisa pun sangat tinggi. “Saya merasa perempuan di daerah terpencil sangat kesusahan dalam mendapatkan informasi mengenai hukum khususnya yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan, hal inilah yang terjadi di Australia”, ungkap Anya.
Teman-teman Rifka Annisa berpendapat bahwa hal yang diungkap oleh Anya, tidak hanya terjadi di Australia, di Indonesia juga masih terjadi. Akan tetapi, hal ini dapat dibantu dengan cara membentuk dan mendampingi komunitas-komunitas di daerah terpencil. Melalui komunitas itulah, masyarakat diberikan informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan. Tidak hanya pengetahuan, tetapi juga konseling.
Pada akhir kunjungan, ketujuh mahasiswa diajak berkeliling Kantor Rifka Annisa. Dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan menggunakan alat-alat yang digunakan untuk kampanye yang terbuat dari kardus bertuliskan ‘Lelaki sejati anti kekerasan’, ‘Stop kekerasan terhadap perempuan’, dan ‘Ketika ada kekerasan bicaralah’. Terakhir, adanya penyerahan kenang-kenangan dari Rifka Annisa pada ACICIS dan juga dari ACICIS pada Rifka Annisa. Diharapkan melalui program kunjungan ini, apabila mahasiswa ACICIS mendapatkan kesulitan dalam melaksanakan KKN, Rifka Annisa dapat membantu sebagai pembicara atau pendamping dalam program mereka.