Gunungkidul (17/7) - Rifka Annisa kembali mengisi kegiatan Pengenalan Lembaga Sekolah (PLS) di SMK Negeri 1 Saptosari Kabupaten Gunungkidul dengan tema Relasi Sehat. Kegiatan ini secara rutin dilakukan oleh Rifka Annisa dan sekolah setiap tahunnya. Topik-topik yang disampaikan terlebih dahulu didiskusikan dengan pihak sekolah. Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka Senin 17 Juni 2017 Rifka Annisa mengisi salah satu kegiatan PLS di SMK Negeri 1 Saptosari. Jumlah murid pada saat itu berkisar 600 orang sehingga peserta dibagi menjadi dua kelas.
Di kelas pertama, sosialisasi tentang relasi sehat dan perkenalan tentang Rifka Annisa secara singkat disampaikan oleh Tiwuk Lejar Sayekti dan Lutviah. Sedangkan di kelas kedua selaku pembicara adalah Khoirun Ni’mah. Tujuan Rifka Annisa melakukan sosialisasi tersebut ialah untuk memberikan wawasan kepada setiap murid untuk mencegah terjadi kekerasan kepada anak-anak remaja dalam institusi pendidikan, khususnya kekerasan dalam pacaran. Selain itu, tujuan lain dalam melakukan sosialisasi tersebut disesuaikan dengan situasi dan keadaan yang cenderung terjadi di wilayah Gunungkidul yaitu tingginya angka pernikahan usia anak. Diharapkan dengan sosialisasi relasi sehat antar remaja kita dapat mencegah terjadinya pernikahan dini untuk generasi berikutnya.
Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan mengenai dinamika remaja, hal-hal sulit dalam pergaulan remaja, masalah-masalah yang dihadapi remaja, pergaulan remaja khususnya dalam berpacaran, serta jenis-jenis kekerasan yang cenderung dihadapi remaja dalam relasinya dengan sesama. Penjelasan dari narasumber juga tidak luput dikaitkan dengan kasus-kasus yang ditangani oleh Rifka Annisa. Hal ini sekaligus bertujuan memperkenalkan Rifka Annisa secara sederhana kepada murid supaya mengetahui Rifka Annisa dan peranannya.
Rifka Annisa tidak hanya membekali peserta dengan teori dan penjelasan tentang kekerasan melainkan juga memutar video kisah Amanda Todd. Video tersebut bercerita tentang seorang remaja perempuan yang mengalami kekerasan dalam pergaulannya dan juga mengalami bullying (perundungan). (Ana Widiawati/Lamtiar Tambunan)
*Lamtiar Tambunan dan Ana Widiawati adalah mahasiswa magang di Divisi Humas dan Media Rifka Annisa