Rifka Annisa Woman Crisis Center bekerja sama dengan Rumah Pintar Nur’aini, Majelis Ta’lim Muti’ah, dan Forum Silaturahmi Keputrian Jeruksari mengadakan acara pendampingan remaja dengan tema “Membangun Pergaulan Sehat Remaja dan Kesehatan Reproduksi”. Kegiatan inti dari acara ini adalah outbond bersama dengan remaja binaan Rumah Pintar Nur’aini dan dilaksanakan di kawasan Rumah Pintar Nur’aini, Jeruksari RT 01, RW 20, Wonosari, Gunungkidul dari pukul 09.30-14.30 WIB.
Ibu Andriana, selaku ketua Rumah Pintar Nur’aini sekaligus ketua panitia menjelaskan latar belakang dari diadakannya acara pendampingan remaja ini adalah karena keprihatinan beliau terhadap kasus-kasus yang marak terjadi di kalangan remaja seperti pelecehan seksual, kecanduan gadget, dan menurunnya moral remaja. “Acara ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi remaja agar berhati-hati dalam bergaul agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negative. Acara ini juga bertujuan agar remaja mampu menjadi generasi muda yang baik dan dapat mengabdikan diri kepada masyarakat serta selalu menjalin silaturahim yang baik dengan sesamanya”, ucap beliau.
Acara pendampingan remaja ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Jeruksari, Bapak Eko Suranto. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya membangun pergaulan yang sehat pada anak usia remaja agar terjadi hubungan pergaulan yang sehat antar remaja, dan menjauhi pergaulan yang negative yang tidak sesuai dengan nilai dan norma. Pada kesempatan itu juga, beliau berharap dengan diadakannya acara ini, anak-anak usia remaja akan mampu menyikapi berbagai permasalahan atau kasus-kasus yang tengah marak di kalangan remaja dari pengetahuan dan arahan yang mereka dapatkan dari acara pendampingan ini. Beliau juga berharap agar pergaulan antar remaja selalu terjalin dengan baik dan komunikasi serta silaturahim dapat berlangsung dengan sehat secara berkelanjutan.
Acara outbond yang diikuti oleh 34 peserta ini dibuka dengan ice breaking. Dalam ice breaking ini peserta bersama dengan pendamping melakukan goyang “pocky-pocky” bersama dan membentuk kelompok secara spontan. Peserta outbond dibagi menjadi 5 kelompok besar dan membuat nama serta yel-yel untuk menyemangati kelompoknya masing-masing. Setelah kelompok terbentuk dimulailah permainan outbond. Terdapat 4 macam games dalam kegiatan outbond ini, yaitu permainan komunikata, estafet tepung, voli air, dan studi kasus. Ke-empat macam games tersebut dirancang berkaitan dengan hal-hal atau fenomena yang terjadi dan menarik dibicarakan di kalangan remaja yaitu mengenai pola komukasi remaja, penggunaan gadget, dan kekerasan dalam pacaran.
Selama kegiatan outbond berlangsung, peserta terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam setiap permainan yang dimainkan. “Saya sangat senang dan antusias sekali ikut outbond ini. Outbond ini sangat seru dan menyenangkan. Dalam outbond ini saya pribadi belajar untuk bagaimana caranya bekerja sama dengan orang lain, menambah konsentrasi, kepercayaan diri, dan juga menambah teman.” Tutur Risky, salah satu peserta outbond.
Hampir sama dengan Risky, Lindah yang merupakan salah satu peserta pun merasa senang dengan kegiatan yang dia ikuti, “Saya sangat senang dan merasa terhibur dengan kegiatan ini. Saya juga merasa bangga karena dapat menghabiskan akhir pekan saya dengan hal-hal yang berguna dan positif seperti ini. Saya mendapat pengalaman, teman, dan ilmu-ilmu baru yang sangat bermanfaat bagi saya.”
Di akhir acara, Ibu Andriana selaku ketua panitia berpesan kepada peserta outbond, “Semangat berprestasi dan mengembangkan kemampuan serta ilmu yang kalian miliki. Jalinlah hubungan baik dengan lingkungan sosial kalian dan semoga ilmu yang didapatkan hari ini akan bermanfaat di kemudian hari.” Beliau juga berharap agar kegiatan pendampingan remaja ini dapat dilakukan secara rutin dan berkelanjutan sehingga anak-anak usia remaja di Jeruksari dan sekitarnya menjadi lebih kritis dan tanggap terhadap berbagai kasus dan permasalahan yang terjadi di sekitar mereka.