Laki-laki adalah perilaku kekerasan, melainkan berangkat dari pengetahuan yang terbangun setelah melakukan serangkaian kajian teoritik dan empiris. Dasarteoritik dan empiris penelitian ini adalah pertama, secara statistic makro, pelaku tindak kekerasan berbasis gender terhadap perempuan adalah laki-laki. Kedua, kajian tentang perilaku manusia sudah bergeser dari era biomedicine ke biopsikosial. Ketiga, gerakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan tidak dapat semata-mata diupayakan dari sisi pemberdayaan perempuan saja, karena dunia ini terdiri dari perempuan dan laki-laku yang keduanya saling berhubungan dan berinteraksi. Maka ketika gerakan perubahan sosial global untuk perbaikan posisi perempuan telah dimulai, dimana salah satunya adalah yang terkait dengan upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan (PKTP), tak pelak laki-laki juga harus dilibatkan untuk mencapai situasi ideal dalam penghapusan kekerasan berbasis gender.