FPK2PA : Mulai dari Mimpi dan Pengalaman, Kita Membangun Desa Ngalang Sejahtera

Written by  Nitia Agustini Senin, 23 Mei 2016 06:48

Jum’at-sabtu, 6-7 Mei 2016 FPK2PA (Forum Penanganan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak) Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan perencanaan program untuk satu tahun kedepan. Kegiatan tersebut diselenggarakan di balai Desa Ngalang dan difasilitasi oleh Rifka Annisa WCC. Forum tersebut dihadiri oleh 15 pengurus FPK2PA yang mewakili masing-masing dusun yang ada di Desa Ngalang.

FPK2PA merupakan lembaga yang berada dibawah naungan pemerintah Desa Ngalang yang berperan dalam penghapusan kekerasan. Pada hari Jum’at 6 Mei 2016, pengurus FPK2PA memetakan potensi, harapan dan tantangan. Dalam diskusi pemetaan ini, peserta menceritakan pengalaman paling menyenangkan selama mereka tinggal di Desa Ngalang, keberhasilan masing-masing pada lima bulan terakhir, mimpi mereka tentang desa ngalang, dan yang terakhir mereka mendiskusikan apa saja tantangan dalam mencapai impian.

Hasil dari diskusi tersebut antara lain; Peserta menyadari bahwa individu di FPK2PA adalah orang-orang yang penuh semangat belajar, jujur, penyayang, humoris, menghargai, bertanggungjawab, empati, pantang menyerah, dan mudah beradaptasi. Peserta juga menceritakan bahwa terdapat modal sosial di masyarakat Desa Ngalang yaitu Rasulan. Rasulan merupakan kegiatan bersih-bersih dan gotong royong antara warga. Budaya Rasulan mengajarkan pada anak-anak untuk belajar bersosialisasi, menghormati orang lain dan berterimakasih.

Salah satu peserta diskusi menceritakan bahwa, “Dimasa lalu anak-anak berangkat sekolah bersama-sama, bermain di sungai dan sawah, memberi makan kambing, dan memainkan mainan tradisional bersama-sama. Remaja pada masa lalu apabila berpacaran tidak pernah pergi berdua. Akan tetapi ditemani oleh teman masing-masing pasangan. Jadi, kemungkinan terjadi hubungan seksual sebelum menikah lebih kecil. Pengurus FPK2PA mengeluhkan kondisi anak dan remaja saat ini. Pengaruh teknologi membuat anak-anak menjadi individualis, tidak bermain bersama, tidak menghormati orang dewasa dan pacaran yang tidak sehat.

Melihat fenomena tersebut, pengurus FPK2PA menyimpulkan ingin membuat Desa Ngalang menjadi lingkungan yang harmonis dan bebas dari kekerasan. Hal ini karena dimasa lalu Desa Ngalang merupakan daerah yang makmur, maka dimasa depan perlu membuat Desa Ngalang menjadi tempat yang nyaman untuk tumbuh dan berkembang bagi anak-anak seperti masa lalu. Walaupun terdapat tantangan seperti pergaulan remaja yang lebih bebas dan teknologi, FPK2PA tetap harus berusaha membangun masyarakat adil sejahtera.

Metode yang digunakan dalam proses tersebut yaitu AI (Appreciative Inquiry). AI yaitu pendekatan baru untuk membantu komunitas mencapai mimpinya. Asumsi pendekatan ini yaitu setiap masyarakat memiliki bakat, keahlian, cerita sukses, dan sumber daya lain yang dapat dikembangkan. Pendekatan ini melihat bahwa manusia memiliki kekuatan dan kapasitas. Jadi, setelah menemukan potensi dan mimpinya, pengurus FPK2PA mulai menyusun strategi dan program untuk mencapai tujuan bersama.

Kemudian pada, hari sabtu 7 Mei 2016, pengurus FPK2PA Desa Ngalang menyepakati lima strategi yang diturunkan menjadi berbagai program. Pertama, strategi berbagi informasi. Bentuk kegiatannya yaitu melakukan sosialisasi tentang KDRT (Kekerasan Dalam rumah Tangga), Kesehatan Reproduksi, dan bahaya rokok, narkoba, miras. Pengurus juga menyepakati membuat facebook sebagai alat kampanye. Kedua, Peningkatan kapasitas bagi pengurus FPK2PA. Kapasitas yang harus dimiliki oleh pengurus yaitu menjadi pendamping korban kekerasan dan narasumber dalam sosialisasi yang akan dilakukan. Ketiga, mendapatkan dukungan dari pemerintah desa. Silaturahmi dan komunikasi terkait kegiatan sangat penting untuk dilakukan. Kelima, Menyediakan pelayanan pendampingan korban kekerasan. Keenam, membangun gerakan, seperti dialog non formal dengan teman-teman atau istilah nya getuk tular. Ketujuh, Mendapat dukungan masyarakat, dengan mendatangi acara-acara dusun dan melakukan sosialisasi isu perempuan dan anak. Terakhir adanya Evaluasi dan Refleksi. Evaluasi ini penting dilakukan paling tidak sebulan sekali untuk melihat pelaksanaan program dan perbaikan bagi FPK2PA Desa Ngalang.

Read 1937 times Last modified on Rabu, 26 Oktober 2016 06:46
43905066
Today
This Week
This Month
Last Month
All
14746
58086
245763
221312
43905066