Rifka Annisa - Rifka Annisa Women's Crisis Center

--- Women's Crisis Center

STRENGTH IN SOLIDARITY

EMPOWERING WOMEN IN CRISIS

--- Women's Crisis Center

LAYANAN KONSELING

--- Women's Crisis Center

PROGRAM PELATIHAN

VISI & MISI

VISI

Terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan gender tanpa kekerasan terhadap perempuan

MISI

Layanan Rifka Annisa

BEKERJA DENGAN HATI, BERJUANG DENGAN STRATEGI

Konseling Psikologis

Konseling dorong perempuan korban capai keberdayaan: kontrol diri, tanggung jawab, keinginan berubah, bahagia, menghargai diri, semangat, kontrol emosi. Tatap muka, email, telepon, & penjangkauan.

Konseling Hukum

Rifka Annisa memberikan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan, terutama dalam proses hukum. Pendampingan langsung untuk kasus pidana, tidak langsung untuk kasus perdata.

Pendampingan Korban

Rifka Annisa bantu laki-laki ubah sikap: adil gender, dukung perempuan, anti kekerasan. Pasangan berperan penting hentikan kekerasan. Pembiasaan positif, komunikasi efektif, hindari kekerasan.

Artikel

BERITA INFORMASI YANG MENGINSPIRASI

February 29, 2024

Jalan Panjang Penghapusan Kekerasan Seksual di Kampus: Berat, Tapi Bukan Tidak Mungkin

February 9, 2024

11 Korban Kekerasan Terhadap PRT Setiap Harinya, RUU PRT Harus Segera Disahkan

February 7, 2024

Pemilik Bukan Penentu

December 19, 2023

Rifka Annisa dan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta Sepakati Kerja Sama untuk Mewujudkan Kampus Bebas Kekerasan Seksual

October 23, 2023

Dilema Penggunaan UU ITE atau UU TPKS dalam Penegakan Hukum dalam Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)

October 8, 2023

Perempuan, Menstruasi, dan Konstruksi Rasa Malu

September 27, 2023

Pertarungan Wacana Media dalam Pemberitaan Kasus Kekerasan Seksual

August 30, 2023

Adil Gender Sejak dari Rumah

August 22, 2023

Period Poverty : Krisis Kesehatan yang Tabu Untuk Dibicarakan

Program

PROGRAM RIFKA ANNISA

Rifka Annisa berkomitmen melakukan kerja kuratif (penanganan) dan preventif (pencegahan) untuk penghapusan kekerasan berbasis gender.

Pendampingan

Perorganisasian

Modul & Riset

Program-Program

Kampanye & Advokasi

Mari Terlibat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Berbasis Gender

Media Kami

Youtube Rifka Annisa

Podcast Rifka Annisa

@rifkaannisa_wcc

Instagram Rifka Annisa

Selamanyaaa…🥹🥹Karena kita semua butuh se

Selamanyaaa…🥹🥹Karena kita semua butuh setara. Tak ada yang di bawah atau di atas. Saling bahu-membahu. Saling mendukung untuk mencapai versi terbaik satu sama lain🤍#feminism #equity #equality

Soalnya perubahan harus berangkat dari niat diri s

Soalnya perubahan harus berangkat dari niat diri sendiri,
—dan kita semua berhak bebas dari siklus kekerasan🫶🏻🫶🏻📍📍Siklus kekerasan bisa muncul di sebuah relasi. Seengganya ada 4 fase di siklus ini:— fase tenang (honey moon) — fase ketegangan (konflik) — fase ledakan kekerasan — fase rekonsiloasi (meminta maaf & pengejaran kembali) —Jangan lupa, yang namanya siklus, dia berputar berulang-ulangDi dalam siklus itu, ‘adegan’ meminta maaf dan memberi janji perubahan perilaku bisa jadi merupakan salah satu bentuk manipulasi psikologis pelaku kekerasan ke korban…Dan di situasi itu, korban mengalami dinamika psikologis yang nggak mudah dilalui🥺Kalau kamu sedang berada di siklus itu, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional, yaa🤍#healthyrelationship #breakthecycle #nonviolence

Gaperlu diterusin make kalimat “wonder woman”,

Gaperlu diterusin make kalimat “wonder woman”, kalo narasi ini lebih banyak dipake buat menglorifikasi beban ganda yang dialami oleh perempuan😌Dengan membiasakan bahwa perempuan juga bisa lelah dan capek, sehingga ia juga perlu istirahat, boleh bilang engga,dan punya waktu buat dirinya sendiri🤩Perempuan tetap manuasia utuh tidak kurang dengan keputusan yang ia buat🙌#wonderwoman #streotipe #bebanganda #doubleburden #nonviolence

Pernah denger kalimat ini saat temen, sahabat, kak

Pernah denger kalimat ini saat temen, sahabat, kakak, adik, saudara, atau siapapun orang terdekatmu cerita soal hubungannya👇🏼‘Dia masih ada harapan kok’, ‘Nanti juga dia berubah’, ‘paling juga khilaf’ dan kalimat itu terus diulang-ulang🥺Perasaan ini tuh wajar banget, apalagi kalo udah menjalin hubungan bertahun-tahun lamanyahh ~Hal ini bikin tiap orang punya perasaan yang kompleks banget sama pasangannya🥺Tapi, coba lihat deh betapa berharganya kamu. Mulai sekarang yuk berhenti dulu ngendaliin hal yang kamu tau ngga bisa kamu kendalikan🤍Karena perubahan seseorang itu bukan kendali kita sama sekali. Kita kayak nunggu sesuatu yang kita ngga bisa pastiin kapan datangnya☹️Beranjaklah, karena kamu berhak🌼🌼🌼#relationship #redflag #nonviolence

[satire content]📍1 Perempuan, 7 (000000) Lara

[satire content]📍1 Perempuan, 7 (000000) Larangan🖐🏻Pokoknya apapun kondisinya, perempuan yang suruh nyesuaiin yaaa, ekekek🙏🏻😋🙏🏻Semua orang, termasuk perempuan, berhak atas ruang aman dan berhak untuk bersuara atas dirinya sendiri🫶🏻#stopthestigma #stopviolence #breakthesilence

Seringkali kita dihadapkan sama situasi yang ngga

Seringkali kita dihadapkan sama situasi yang ngga pernah kita mau dan harapkan🥺😢Situasi tersebut bikin kita stress, kesel, sebel, marah, juga kecewa.Tapi, satu hal yang penting adalah bagaimana kita menyadari dan merespons perasaan yang hadir.Kita semua punya coping mechanism atau cara kita buat mengatasi perasaan tidak nyaman. Namun, nggak semua mekanisme koping itu sehat📌Kita bisa banget buat nyari cara yang bantu kita tetep tumbuh dan berkembang.Bisa mulai dengan hal sederhana kayak berlatih mindfulness, olahraga, journaling, ikut kelas merangkai bunga atau bahkan sekedar ngobrol dengan teman dekat🌱Coping mechanism bukan cuma soal mengurangi rasa stres, tapi juga tentang gimana kita bisa belajar dari setiap tantangan yang datang. Jadi, pilih cara yang membuat kamu lebih nyaman dan tumbuh, jangan sampai cara tersebut bikin kamu terus-terusan iterjebak dalam perasaan negatif🌟Yuk, temukan coping mechanism yang bikin kamu jadi versi terbaik dari diri kamu 💪#MentalHealth #CopingMechanism #GrowthMindset #selfcare

Setelah banyak nyalahin diri sendiri,Setelah me

Setelah banyak nyalahin diri sendiri,Setelah mempertanyakan apakah pakaian yang dipake ngga ‘sopan’,Setelah banyak overthinking apakah gestur tubuh yang ‘mencuri perhatian’,Setelah tau bahwa yang ngalamin ini ngga cuma diri sendiri,Dan setelah perjalanan yang paaanjaaaaang,
Akhirnya…🥺🥺Akhirnya bisa dengan tegas tau, sadar, dan meyakini, bahwa segala catcalling yang muncul, itu bukan disebabin karena ada yang salah sama diri ini;—itu pure karena pelakunya yang nggak bisa ngehargain & memperlakukan orang lain sebagai manusia📍Akhirnya berani negor karena memang harusnya catcalling nggak ada; karena kita semua deserve lewat jalanan manapun tanpa takut disiulin; karena kita semua berhak menjalani hari-hari dengan bahagia😎🫶🏻Dan buat kelen-kelen yang masih suka catcalling orang, STOPPPP kelen ga keren babarblasssss😢#stopcatcalling #nonviolence #breakthesilence

Memang.... tidak mudah.... karena akarnya kita hid

Memang.... tidak mudah.... karena akarnya kita hidup di budaya patriarki☹️Di budaya yang menempatkan laki-laki di posisi strategis ini, perempuan umumnya diperlakukan sebagai pihak pasif yang tugasnya nerima-nerima aja📍Misal, waktu pernikahan terjadi, biasanya pihak perempuan 'ikut' suami ke mana pun ia pergi; entah karena pekerjaan, entah karena kondisi keluarga.Di kondisi ini, perempuan layaknya properti yang diserahkan ke keluarga suami untuk 'dipindahtangankan' kepemilikan dan pertanggungjawabannya☹️Salah satu konsekuensinya, istri sebagai menantu perempuan ngadepin tuntutan untuk 'melayani' dan menuhin ekspektasi peran-peran gender normatif lainnya yang sarat feminitas. Dan biasanya, ekspektasi-ekspektasi ini diturunkan oleh mertua. Makanya kita sering denger tuh, berita pertikaian antara menantu perempuan dan mertua~Pertanyaannya, berarti mertua yang salah? Atau menantu perempuan yang enggak bisa menyesuaikan kondisi?Lebih dari pengelihatan yang hitam-putih, situasi pertikaian antara menantu perempuan dan mertua ini muncul karena budaya patriarki yang telah kita semua internalisasi dalam diri. Kita semua, laki-laki maupun perempuan juga, mengalami yang namanya ✨internalized patriarchy✨Alias situasi di mana orang secara ngga sadar merasa bahwa peran gender tradisional, kayak ngutamain kebutuhan laki-laki dibanding diri sendiri, adalah kewajiban alami atau naluriah. Bahkan merasa bersalah kalau menyalahi peran tersebutJadiii, ini bukan tentang mencari siapa yang salah dan yang benar antara relasi menantu dengan mertua. Ini adalah soal memutus budaya berkekerasan yang mempertentangkan menantu dan mertuaKeduanya bisa dengan berdaya melepaskan diri dari kultur toxic patriarki🤍🤗Kalau kamu, gimana pengalamanmu sama mertua?😍#breakthecycle #familygoals #genderequality #nonviolence

Filisida adalah pembunuhan anak oleh orang tua. Fi

Filisida adalah pembunuhan anak oleh orang tua. Filisida seringnya tidak langsung terjadi, namun orang tua sering melakukan kekerasan yang berulang pada anak📌#STOPFILISIDA#nonviolence #stopkekerasan #stopfilisida

Follow on Instagram

Rifka Annisa

Mitra

Mitra, Lembaga atau perusahaan yang mendukung atau berkolaborasi dalam berbagai program kami.

Rifka Annisa Women's Crisis Center

Jalan Jambon IV No. 69A, Kompleks Jatimulyo Indah, Kricak, Kec. Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55242

LAYANAN KONSELING

LAYANAN

Teams & Conditions

© All right reserved {Year} Rifka Annisa Women's Crisis Center | Old Website